Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. Istilah “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada di masyarakat. Indonesia adalah negara yang menganut budaya ketimuran alias menjunjung tinggi nilai, norma dan adab dalam berperilaku. Sedangkan pergaulan bebas identik dengan masa remaja, khususnya masa SMP. Karena di masa inilah mereka mulai melakukan pencarian jati diri. Dengan tingkat keingintahuan yang tinggi, disertai dengan pemahaman akan suatu hal baik dan tidak baik yang masih kurang, kemudian kematangan emosi atau egosentris yang mencolok, maka usia remaja termasuk usia yang sangat rentan bagi mereka untuk terpengaruhi.

Salah satu yang menjadi permasalahan di kalangan remaja ialah bahayanya pergaulan bebas. Beberapa contoh dari pergaulan bebas adalah seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, tawuran, mengonsumsi obat-obatan terlarang, hingga melakukan seks bebas. Tindakan-tindakan tersebut muncul bukan tanpa alasan.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Berikut penjelasan dari penyebab pergaulan bebas:

Sumber: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/apa-penyebab-terjadinya-pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja/
  • Tingkat pendidikan keluarga yang minim

Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat memengaruhi tindakan dan perilaku remaja di masyarakat. Minimnya tingkat pendidikan di keluarga membuat remaja mudah terpengaruh pergaulan bebas. Tingkat pendidikan yang paling berperan dalam hal ini adalah pendidikan agama.

Orang tua yang tidak melakukan pengawasan secara intens mengakibatkan remaja terjerumus tanpa tahu itu benar atau tidaknya. Contohnya adalah orangtua memberi izin anaknya untuk berpacaran, tapi orangtua tidak melakukan pengawasan.

  • Broken home

Selain tingkat pendidikan dalam keluarga yang minim, broken home juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja terkontaminasi pergaulan bebas. Broken home tidak selalu dikaitkan dengan perceraian orang tua, tetapi keadaan rumah yang tidak nyaman juga bisa dikategorikan sebagai broken home.

Umumnya keadaan broken home membuat mereka kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tua yang bermuara pada kurangnya pengawasan orang tua. Hal tersebut menyebabkan korban broken home mencoba mencari pelarian, salah satunya yakni pergaulan bebas.

  • Ekonomi keluarga

Ekonomi keluarga yang kurang berkecukupan berisiko membuat remaja putus sekolah. Apalagi ditambah jika keluarga tidak mendukung dan tidak berusaha. Akibatnya, kurang ilmu dan pendidikan membuat remaja tanpa sadar terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

  • Kondisi lingkungan

Terdapat sebuah pepatah yang mengibaratkan bergaul dengan tukang minyak wangi membuat kamu menjadi wangi, namun bergaul dengan tukang minyak tanah membuat kamu menjadi bau minyak tanah. Intinya adalah kondisi lingkungan akan memengaruhi karakter dan perilaku seseorang.

Jadi, perhatikanlah lingkungan di mana Sobat SMP bergaul. Hindari meniru kelakuan buruk di lingkungan karena berpotensi akan menjerumuskan kita ke hal buruk tersebut. Maka dari itu penting untuk memfilter pertemanan agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas.

  • Penyalahgunaan internet

Peredaran arus informasi di internet sangatlah masif dan tak terhindarkan. Remaja bisa mengakses apa pun yang ada di internet. Hal yang membuatnya berbahaya adalah risiko remaja meniru konten yang tidak pantas di internet. Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua ketika remaja sedang berselancar di internet perlu dilakukan.

One thought on “Remaja Cerdas Waspada Pergaulan Bebas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*